Banyak sekali orang yang berinvestasi dalam apa yang kita kenal sebagai IPO atau penawaran umum perdana. IPO pada dasarnya berarti perusahaan yang menawarkan saham mereka kepada masyarakat umum untuk mengumpulkan modal untuk pertama kalinya. Biasanya, IPO menarik banyak investor jika menawarkan keuntungan yang menarik. Namun, perusahaan harus mematuhi norma peraturan yang ketat untuk memastikan bahwa IPO sah secara hukum. Apa saja pedoman peraturan ini? Mari kita lihat lebih dekat.
Peran SEBI
Di India, IPO diawasi oleh regulator utama, yaitu SEBI. Badan Pengawas Pasar Modal India memiliki beberapa pedoman dan undang-undang regulasi untuk melindungi kepentingan investor. Hal ini juga menjamin perilaku yang adil dari perusahaan yang berkecimpung di pasar publik India. Sebelum menerbitkan saham IPO oleh perusahaan, draf prospektus red herring atau DRHP harus diajukan ke SEBI oleh mereka. Ini adalah dokumen dengan data mendalam mengenai keuangan perusahaan, model bisnis, risiko, dan bagaimana uang akan digunakan. SEBI memeriksa semua detail ini untuk mencegah penipuan investasi.
Pertimbangan Hukum Utama
Berikut pertimbangan hukum utama untuk setiap IPO.
Apakah perusahaan tersebut memenuhi syarat?
Ada batasan yang sangat ketat mengenai siapa saja yang dapat go public dari antara kandidat potensial di India untuk pencatatan di bursa saham. Ini berarti perusahaan harus memenuhi tolok ukur Kekayaan Bersih minimum tertentu serta kriteria Keuntungan yang ditetapkan oleh SEBI yang memastikan hanya perusahaan yang menguntungkan dan stabil yang mengajukan pendanaan melalui IPO.
Pengungkapan Informasi
Perusahaan perlu memberikan gambaran yang transparan kepada investor tentang kondisi keuangan, kinerja sebelumnya, dan manajemen yang baik. Semua informasi ini penting bagi investor untuk menilai apakah investasi tersebut baik atau tidak.
Harga dan Alokasi
Saham IPO dapat diterbitkan menggunakan metode alokasi book-building atau harga tetap. SEBI mengatur kedua metode tersebut untuk memastikan bahwa harga wajar bagi investor dan menghindari penilaian yang terlalu tinggi pada perusahaan yang go public. Selain itu, ada aturan yang mengatur berapa banyak ekuitas yang harus diberikan ke berbagai sumber.
Proses Aplikasi
Aplikasi yang Didukung oleh Jumlah yang Diblokir atau ASBA dapat digunakan oleh investor jika mereka ingin mengajukan saham dalam IPO. Jumlah penawaran akan tetap diblokir di rekening bank investor hingga penjatahan akhir. SEBI telah mewajibkannya untuk membuat seluruh proses lebih transparan.
Risiko dan Perlindungan Regulasi
Meskipun IPO dapat memberikan keuntungan yang tinggi, namun juga disertai dengan risiko yang besar. Pasar saham yang merupakan lingkungan yang tidak stabil dapat menyebabkan perusahaan yang baru saja meluncurkan IPO menghadapi masalah besar. Namun, SEBI mencoba meringankan hal ini dengan memberikan perlindungan melalui regulasi. Misalnya, perusahaan perlu mengikuti norma-norma tertentu sebelum dapat terdaftar terkait dengan tingkat langganan minimum dan periode penguncian promotor.
Kesimpulan
Keuntungan dari IPO bisa sangat besar, tetapi penting untuk mengetahui kerangka hukum dan infrastruktur regulasinya. Regulasi bertujuan untuk menjaga keamanan dan menjaga fluiditas pasar. Sebagai investor, ini adalah sesuatu yang perlu Anda ketahui untuk membuat pilihan investasi yang cerdas dan cermat. Jadi, ingatlah untuk membaca prospektus dengan saksama sebelum mengambil keputusan investasi apa pun!