Konjungsi bawahan adalah kata yang menghubungkan dua klausa, dengan satu klausa bergantung pada klausa lainnya. Mereka membantu membuat kalimat kompleks dengan menghubungkan ide-ide bersama.
Beberapa konjungsi subordinatif yang umum meliputi “meskipun“, “Karena“, “jika“, “sejak“, “kecuali“, Dan “ketika“. Kata-kata ini digunakan untuk menunjukkan hubungan antara dua klausa, dengan satu klausa berada di bawah klausa lainnya. Misalnya, dalam “Meski hujan, kami tetap berjalan-jalan”kata hubung bawahan”meskipun” menunjukkan hubungan antara dua klausa dan bagaimana keterkaitannya.
Konjungsi subordinatif adalah bagian penting dari tata bahasa Inggris dan dapat ditemukan di hampir setiap kalimat. Dengan menggunakannya dalam tulisan dan pidato Anda, Anda dapat membuat kalimat yang lebih kompleks dan menyampaikan ide Anda dengan lebih jelas.
“Konjungsi subordinatif biasanya merupakan bagian dari kursus tata bahasa tingkat lanjut, jadi jika Anda baru mulai belajar bahasa Inggris, sebaiknya tinggalkan topik ini untuk nanti dan fokus pada penguasaan dasar-dasarnya: jenis kata, struktur kalimat, dan tanda baca.” — saran Kamonwan Achjanis, penulis kursus tata bahasa di BestKru English.
Mari kita jelajahi berbagai jenis konjungsi subordinatif dan berikan contoh cara menggunakannya dengan benar.
Jenis-Jenis Konjungsi Subordinasi
Ada beberapa jenis konjungsi subordinatif yang masing-masing mempunyai fungsinya masing-masing. Beberapa tipe umum meliputi:
- Waktu: setelah, sebelum, sejak, sampai.
- Sebab dan akibat: Karena, sejak, Jadi, Karena itu.
- Kondisi: jika, kecuali, dengan ketentuan, selama.
- Konsesi: meskipun, meskipun, ketika.
- Perbandingan: sebagai, dibandingkan, daripada.
Berikut adalah beberapa contoh tindakan konjungsi subordinatif:
- Meskipun aku lelah, aku tetap bertahan untuk menyelesaikan bukuku.
- Karena hujan, kami memutuskan untuk tetap di dalam.
- Jika Anda menyelesaikan pekerjaan rumah, Anda dapat menonton TV.
- Sejak saya mulai berolahraga secara teratur, saya merasa jauh lebih baik.
Dengan menggunakan konjungsi subordinatif, Anda dapat membuat kalimat yang lebih kompleks dan bernuansa yang menyampaikan beragam makna. Pastikan untuk menggunakannya dengan benar dan hemat, karena terlalu banyak bawahan dapat menyebabkan penulisan yang membingungkan dan berbelit-belit.
Struktur Kalimat Kompleks
Klausul Independen vs Ketergantungan
Dalam kalimat kompleks, ada dua jenis klausa: mandiri dan bergantung. Klausa independen dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat, sedangkan klausa dependen tidak dapat berdiri sendiri. Klausa dependen memerlukan klausa independen untuk membentuk kalimat lengkap.
Misalnya, “saya pergi ke toko” merupakan klausa independen, sedangkan “karena aku butuh susu” adalah klausa dependen. Bersama-sama, mereka membentuk kalimat kompleks “Saya pergi ke toko karena saya membutuhkan susu.“
Posisi Konjungsi Subordinasi
Saat menggunakan konjungsi subordinatif dalam kalimat kompleks, penting untuk menempatkan klausa dependen setelah klausa independen. Misalnya, “Saya pergi ke toko karena saya membutuhkan susu” benar, sedangkan “Karena saya butuh susu, saya pergi ke toko” tidak benar.
Contoh Kalimat Dengan Konjungsi Subordinatif
Konjungsi Terkait Waktu
Konjungsi yang berhubungan dengan waktu digunakan untuk menunjukkan ketika sesuatu terjadi atau akan terjadi.
- Setelah: Setelah Anda menyelesaikan pekerjaan Anda, Anda dapat bersantai.
- Sebelum: Anda harus makan sesuatu sebelum tidur.
- Sekali: Begitu Anda tiba, harap hubungi saya.
- Sejak: Saya telah belajar bahasa Inggris sejak saya masih kecil.
- Kapan: Saat kamu melihatnya, katakan padanya aku menyapanya.
- Ketika: Saat kamu sedang tidur, aku menyelesaikan pekerjaanku.
Konjungsi Sebab dan Akibat
Konjungsi sebab dan akibat digunakan untuk menunjukkan hubungan antara dua peristiwa.
- Karena: Saya tidak bisa pergi ke pesta karena saya merasa sakit.
- Jadi: Saya merasa sakit, jadi saya tidak bisa pergi ke pesta.
- Sejak: Karena hujan, kami memutuskan untuk tetap di dalam rumah.
- Karena itu: Dia tidak belajar untuk ujian; oleh karena itu, dia gagal.
Konjungsi Kondisi dan Konsesi
Konjungsi kondisi dan konsesi digunakan untuk menyatakan suatu kondisi atau konsesi.
- Jika: Jika Anda belajar dengan giat, Anda akan lulus ujian.
- Kecuali: Anda tidak akan lulus ujian kecuali Anda belajar dengan giat.
- Bahkan jika: Sekalipun Anda belajar dengan giat, Anda mungkin tidak lulus ujian.
- Meskipun: Meski hujan, kami memutuskan untuk jalan-jalan.
- Meskipun: Meski hujan, kami memutuskan untuk jalan-jalan.
- Di manapun: Anda dapat bekerja dimanapun Anda inginkan, selama Anda menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Membentuk Kalimat dengan Konjungsi Subordinasi
Dalam membentuk kalimat dengan konjungsi subordinatif perlu diperhatikan tanda baca Dan posisi kalimat.
Membuat Kalimat yang Jelas dan Koheren
Untuk membentuk kalimat dengan menggunakan konjungsi subordinatif, Anda harus kenali dulu klausa utama dan klausa bawahannya. Klausa utama merupakan klausa yang berdiri sendiri dan dapat berdiri sendiri sebagai suatu kalimat, sedangkan klausa bawahan bergantung pada klausa utama dan tidak dapat berdiri sendiri.
Konjungsi subordinatif digunakan untuk memperkenalkan klausa bawahan, yang memberikan informasi tambahan atau menambah kerumitan pada klausa utama.
Untuk membuat kalimat yang jelas dan koheren menggunakan konjungsi subordinatif, penting untuk memastikan bahwa klausa bawahan berhubungan dengan klausa utama dan kalimat mengalir secara logis. Misalnya:
- “Meski hujan, kamu memutuskan untuk jalan-jalan.“
Dalam kalimat ini, klausa bawahan (“padahal saat itu sedang hujan“) berkaitan dengan klausa utama (“kamu memutuskan untuk berjalan-jalan“) dan menambahkan lebih banyak informasi pada kalimat. - “Saya pergi ke toko setelah saya menyelesaikan pekerjaan rumah saya.“
Dalam kalimat ini, klausa bawahan (“setelah aku menyelesaikan pekerjaan rumahku“) berkaitan dengan klausa utama (“saya pergi ke toko“) dan memberikan urutan kejadian yang logis.
Posisi Tanda Baca dan Kalimat
Saat menggunakan konjungsi subordinatif, penting untuk menggunakan tanda baca dan posisi kalimat yang benar untuk memastikan kalimat jelas dan mudah dipahami.
Jika klausa subordinat berada sebelum klausa utama, maka klausa tersebut harus diikuti dengan koma. Misalnya: “Meski hujan, kamu memutuskan untuk jalan-jalan.“
Jika klausa bawahan muncul setelah klausa utama, tidak diperlukan koma. Misalnya: “Kamu memutuskan untuk berjalan-jalan meskipun saat itu sedang hujan.“
Penting juga untuk dicatat bahwa jika klausa bawahan tidak penting terhadap makna kalimat, maka seharusnya demikian diawali dengan koma. Misalnya: “John, meskipun lelah, memutuskan untuk pergi ke pesta.“
Peran konjungsi bawahan
Konjungsi subordinatif dapat memainkan peran berbeda tergantung pada gaya atau genre teks. Beberapa contoh:
- Puisi: “meskipun“, “belum“, Dan “sejak” menciptakan ketegangan atau membangun kompleksitas emosional. Penempatannya mempengaruhi ritme dan aliran.
- Fiksi naratif: “sebagai“, “Kapan“, Dan “Karena” Berkontribusi pada pengembangan tempo dan plot. Mereka menciptakan ketegangan, bayangan, atau kilas balik.
- Non-fiksi: “Namun“, “lebih-lebih lagi“, Dan “lebih-lebih lagi” menyusun argumen dan menghubungkan ide-ide dalam genre yang berbeda seperti penulisan sejarah, laporan ilmiah, atau esai.
- Pidato dan dialog: “jika“, “Jadi“, Dan “Karena itu” menciptakan kekuatan persuasif atau membangun hubungan emosional antara pembicara dan audiens.
Ringkasnya, membentuk kalimat dengan konjungsi subordinatif memerlukan identifikasi klausa utama dan klausa bawahan, memastikan keterkaitannya, serta penggunaan tanda baca dan posisi kalimat yang benar. Dengan mengikuti aturan-aturan ini, Anda dapat membuat kalimat yang jelas dan koheren yang menyampaikan pesan Anda secara efektif.